1. Manusia dan Penderitaan
A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir
atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan
dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang
ringan.
Namun peranan
individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa
yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali
bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai
kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam
kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik
yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau
menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa
kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
B.
Pengertian Siksaan
Siksaan atau
penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan
rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang
menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan
sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam,
hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk
propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat
digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan
juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk
mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.
Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan
pindah agama atau cuci otak politik.
Penyiksaan
hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi
manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan
Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak
melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau
tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention
Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan
rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau
pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga.
Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International
memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi
perjanjian-perjanjian tersebut.
C.
Pengertian
Rasa Sakit
Rasa sakit
adalah rasa yang dirasakan atau dialami oleh penderita dan setiap manusia akan
selalu mengalaminya. Rasa sakit dan siksaan merupakan rentetan sebab akibatnya.
Karena ada siksaan orang merasa sakit, dan karena merasa sakit orang menderita.
Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari rasa sakit, misalnya timbul rasa
kasihan terhadap penderita, adanya rasa keprihatinan manusia, rasa social,
dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan, dll.
2.
Sumber Penderitaan
Bila kita kelompokkan secara
sederhana berdasarkan sumber penderitaan, maka penderitaan manusia dapat
diperinci sebagai berikut:
1. Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia
Penderitaan ini dapat terjadi dalam
hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk dapat diperbaiki dan
manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
2. Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan/azab Tuhan
Dalam mengatasi penderitaan ini
manusia dapat berusaha dengan kesabaran, tawakal, dan optimisme.
3. Terhadap orang lain
Perbuatan buruk manusia dapat
menimbulkan derita bagi orang lain yang sangat mengganggu phyisik dan
phisikologi orang yang menderita.
4. Terhadap alam lingkungan
Perbuatan buruk manusia terhadap alam
lingkungan juga menjadi penyebab penderitaan bagi manusia lainnya, tetapi
sayang manusia tidak mau menyadari perbuatannya itu.
3.
Usaha-Usaha Untuk Mengatasi Penderitaan
Penderitaan yang
sudah menjadi takdir
atau pun nasib
kita sebenarnya bisa
kita hindari karena yang
membuat hidup kita
menderita adalah perbuatan
yang kita lakukan.
Penderitaan bisa kita atasi dengan
cara :
a)
Memulai sesuatu
hal dengan hal
yang baik, dengan
cara ini penderitaan
bisa kita hindari karena dengan berbuat baik nasib kita bisa
berubah sesuai dengan perbuatan yang telah kita lakukan.
b)
Lebih
mendekatkan diri pada Tuhan, dengan cara ini apa yang kita perbuat akan sesuai
dengan jalan dan
seturut dengan perintahNya.
Penderitaan kita bisa
berkurang jika selalu mendekatkan
diri pada yang kuasa.
c)
Jalani
hidup dengan optimis, dengan cara ini penderitaan dalam hidup kita akan segera
berlalu karena adanya suatu motivasi
dalam diri untuk mengakhiri segala penderitaan yang telah terjadi dalam hidup
ini.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar