Hasil budaya yang mempunyai
kaitan dengan hubungan manusia dengan penderitaan ataupun kegelisahan banyak
sekali macamnya, salah satunya adalah lagu-lagu dan puisi-puisi cinta yang
menggambarkan tentang penderitaan atau kegelisahan dalam hubungan asmara
diantara dua insan manusia.
*Contoh Lagu
Manusia dan Kegelisahan :
Kesepian -Vierra-
dimana kamu
dimana, di sini, bukan
kemana kamu
kemana, ke sini, bukan
katanya
pergi sebentar, ternyata lama
tahukah aku
sendiri menunggu kamu
reff:
jangan kau
pergi lagi
aku tak mau
sendiri
temani aku
tuk sebentar saja
agar aku tak
kesepian
katanya
pergi sebentar, ternyata lama
tahukah aku
sendiri menunggu kamu
reff2:
jangan
janji-janji terus
aku tak mau
kau bohong
temani aku
tuk sebentar saja
agar aku tak
kesepian
repeat reff
*Contoh Puisi
Manusia dan Kegelisahan
Bahagiaku Di
Ujung Tanduk
saat bahagia
bersamamu
kian meluap
merekah mekar mewangi
mengisi
relung hatiku
di sepanjang
waktu ku selalu bahagia
entah kapan
bahagiaku di
ujung tanduk
tangis ku
rasa tiap saat
resah dan
gelisah mewarnai hariku
kini ku
hidup dengan sisa -sisa kenangan
bahagiaku di
ujung tanduk
merobek
semua memori yang kusimpan
kankah
bahagiaku kembali bersua
walau
bahagiaku diujung tanduk
ku kan
selalu mengenangmu
*Contoh lagu
tentang penderitaan
Cinta ini membunuhku –D’Masiv-
kau membuat ku berantakan
kau membuat ku tak karuan
kau membuat ku tak berdaya
kau menolakku acuhkan diriku
bagaimana caranya untuk
meruntuhkan kerasnya hatimu
ku sadari ku tak sempurna
ku tak seperti yang kau inginkan
kau hancurkan aku dengan sikapmu
tak sadarkah kau telah menyakitiku
lelah hati ini meyakinkanmu
cinta ini membunuhku
bagaimana caranya untuk
meruntuhkan kerasnya hatimu
ku sadari ku tak sempurna
ku tak seperti yang kau inginkan
kau hancurkan aku dengan sikapmu
tak sadarkah kau telah menyakitiku
lelah hati ini meyakinkanmu
cinta ini membunuhku
Berita Kepada Kawan -Ebiet
G Ade-
Perjalanan ini
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan
Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan
Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih ...
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari
Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit
Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang
*Contoh puisi
tentang penderitaan
Hawa Penderitaan
Langkah malam semarak pudar
Hanyut mengalir sebait senyuman
Akankah menjadi takdir akhir renungan
Hawa kuimpikan sribu malam
Bahkan keangungan sang rembulan
Lalu mengapa dihinakan buat kesenangan
Dalam sekejab dikoyaknya dadaku
Dalam berontak ditikamnya jantungku
Telah sadar roboh harga diriku
Kini ku tau asaku tak gugu padamu
Oleh : Rakawijaya
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar