A. Pengetian
Kasih, Sayang, dan Belas Kasihan
a. Pengertian Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan
sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Apabila suatu
hubungan cinta diakhiri dengan sebuah pernikahan maka hal ini akan menimbulkan
perasaan yang lebih dewasa lagi dan juga menuntut agar suatu hubungan tersebut
lebih bertanggung jawab, perasaan inilah yang disebut dengan kasih sayang,
mengasihi, atau saling menumpahkan kasih sayang.
b. Pengetian Belas Kasihan
Belas kasih adalah kebajikan di
mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain
dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial
yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam
filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Dalam surat Al –Qolam ayat 4,”
maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan
adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat
dipujikan oleh Allah SWT.”
Perbuatan atau sifat menaruh
belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk
berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi belas kasihannya
itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah
oleh Allah SWT.
B.
Makna
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar
‘mesra’, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan
akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang telah
mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan.
Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia. Kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai
dengan kemampuan bakatnya. Kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta
atau perasaan suka kepada seseorang. Dengan perasaan cinta dan suka kepada
seseorang itu berkembang dan mengikat dan membentuk sebuah embrio yang disebut
dengan cinta. Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada
sepasang manusia untuk saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi,
saling pengertian. Dengan cinta yang sudah dibentuk dan terbentuk itu akan
menciptakan suatu kemesraan. Kemesraan cintan membuat orang semakin saling
mencintai dan dicintai. Kemesraan adalah hubungan akrab baik antara pria dan
wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Pada
akhirnya dengan perpaduan kasih sayang, cinta dan kemesraan tersebut akan
menciptakan suatu keharmonisan dalam kehidupan berumah tangga maupun dalam
menjalin hubungan cinta dengan kekasih kita.
Tingkatan kemesraan dapat
dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
· Kemesraan
dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu
dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan
seksualitasnya kuat.
· Kemesraan
dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya
pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa
sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
· Kemesraan
Manusia Usia Lanjut, Kemesraan bagi manusia berbeda dengan pada usia
sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
C.
Makna
Pemujaan
Pemujaan berasal dari kata puja
yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa - dewa atau berhala.
Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai,
pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia
kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang
sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan
manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan,
kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan
Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan
tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.
D.
Macam-macam
cinta
Ø Cinta Menurut Agama Islam
Menurut Al-Qur'an cinta terbagi menjadi 8 jenis, yaitu:
Menurut Al-Qur'an cinta terbagi menjadi 8 jenis, yaitu:
a) Cinta
Mawaddah: yaitu cinta yang menggebu-gebu
dan membara. Orang yang memiliki cinta jenis ini inginnya selalu berdua
dan tak ingin berpisah. Selalu ingin memuaskan dahaga cintanya bahkan hampir
tidak bisa berfikir yang lain.
b) Cinta
Rahmah: yaitu cinta yang penuh akan kasih sayang, pengorbanan dan perlindungan.
Orang yang memiliki cinta ini akan lebih memikirkan orang yang dicintainya
daripada dirinya sendiri. Dipikirannya yang penting adalah kebahagiaan sang
kekasih meskipun ia harus menderita.
c) Cinta
Mail: yaitu cinta yang sementara sangat membara. Dan sangat menyedot perhatian
tanpa memperhatikan hal-hal penting lainnya. Menurut Al-Qur'an disebut juga
dalam konteks poligami. Karna ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda akan
cenderung mengabaikan yang lama.
d) Cinta
Syaghaf: yaitu cinta alami yang sangat mendalam dan sangat memabukkan. Orang
yang terkena cinta ini akan seperti orang gila, lupa diri bahkan tidak
menyadari apa yang dilakukannya.
e) Cinta
Ra'fah: yaitu rasa kasih sayang yang melebihi norma kebenaran. Misalnya: karna
rasa kasih sayang dan kasihan yang berlebihan melihat anaknya tidur terlelap
seorang bapak tidak tega dan tidak jadi membangunkan anaknya untuk Sholat.
f) Cinta
Shobwah: yaitu cinta buta, cinta ini akan mendorong perilaku menyimpang dan
tidak akan bisa mengelak.
g) Cinta
Syauq (Rindu): yaitu pengembaraan hati kepada kekasih dan kobaran cinta didalam
hati sang pecinta.
h) Cinta
Kulfah: yaitu perasaan cinta yang disertai kesadaran akan hal-hal positif meski
itu sulit.
Ø Cinta Menurut Agama Kristen
Cinta adalah cinta kasih antara
sesama dimana kita diajarkan untuk mencintai sesama tanpa membedakan agama,
ras, latar belakang. Dan saling menghargai satu sama lain. Perintah. Allah yang
terutama ialah: (Matius 12:29-31), "Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap
hatimu."
"Cintailah sesama manusia
seperti dirimu sendiri."
• Korintus
13:4. Kasih itu sabar; kasih itu
murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang
tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan
tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu,
percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala
sesuatu.
• Matius
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu:
Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Ø Cinta Menurut Agama Hindu
Agama Hindu adalah agama Wahyu
dan agama alami. Oleh karena itu, ia adalah agama Cinta Kasih. Agama yang amat
luwes, agama yang berdasarkan pada Cinta Kasih, agama yang memiliki tujuan
Cinta Kasih, dan juga agama yang dijalankan di dalam Cinta Kasih. Agama Hindu
amat mementingkan pengembangan cinta kasih bukan hanya kepada sesama umat
manusia tetapi kepada sesama makhluk hidup. Cinta kasih kepada sesama anggota
keluarga, kepada sesama umat manusia tidak dipandang sebaga cinta kasih yang
istimewa. Kesadaran bahwa seluruh dunia adalah sebuah keluarga besar sangat
membantu orang untuk mengembangkan cinta kasih universal ini.
Dia adalah puncak cinta kasih di
dunia ini, merupakan landasan penting untuk mengembangkan Prema Bhakti atau
cinta kasih rohani kepada Tuhan yang Maha Esa. Cinta kasih universal dalam
beberapa kitab suci disebutkan sebagai ciri, hiasan dan sifat-sifat agung
orang-orang suci atau para Sadhu. Titiksavah karunikahsuhrdah
sarva-dehinamajata-satravah santahsadhavah sadhu-bhusanah
Ciri-ciri atau hiasan dari seorang
Sadhu atau orang suci adalah ia harus memiliki sifat-sifat senantiasa damai,
memiliki toleransi besar, penuh karunia, bersifat berteman dengan seluruh
makhluk hidup, tidak mempunyai musuh, hidupnya selalu didasarkan pada kitab
suci dan segala kepribadiannya terpuji. Yajur Veda juga menegaskan hal yang
sama:mitrasya ma caksusa sarvani bhutani samiksantamamitrasyaham caksusa
sarvani bhutani samiksemitrasya caksusa samiksyamahe "Semoga semua makhluk
hidup melihatku dengan pandangan sebagai teman, semoga aku melihat semua
makhluk hidup dengan pandangan sebagai seorang teman, semoga kami melihat satu
sama lainnya dengan pandangan sebagai seorang teman."
Ø Cinta Menurut Agama Buddha
Nikaya Pali juga memuat satu kata
cinta yang berbeda dengan cinta yang telah disebutkan di atas, cinta kasih yang
dipancarkan secara universal (tak terbatas) kepada semua makhluk dan cinta
kasih yang tanpa pamrih, yaitu: Metta.
Metta adalah bagian pertama dari
empat kediaman luhur (Brahma Vihara) atau empat keadaan yang tidak terbatas
(Apamanna). Bagian lainnya, yaitu Karuna (kasih sayang), Mudita (simpatik), dan
Upekkha (keseimbangan batin).
Metta adalah rasa persaudaraan,
persahabatan, pengorbanan, yang mendorong kemauan baik, memandang makhluk lain
sama dengan dirinya sendiri. Metta juga suatu keinginan untuk membahagiakan
makhluk lain dan menyingkirkan kebencian (dosa) serta keinginan jahat
(byapada).
Metta berbeda dengan piya, pema,
rati, kama, tanha, ruci dan sneha yang hanya menimbulkan nafsu dan kemelekatan.
Pengembangan Metta dapat mengantarkan kita pada pencapaian kedamaian Nibbana
(Mettacetto vimutti), seperti yang dinyatakan Sang Buddha dalam Dhammapada 368:
"Apabila seorang bhikkhu hidup dalam cinta kasih dan memiliki keyakinan
terhadap Ajaran Sang Buddha, maka ia akan sampai pada Keadaan Damai (Nibbana),
berhentinya hal-hal yang berkondisi (sankhara)"
Sumber :
sumber
:arikaka.com/bab-iii-manusia-dan-cinta-kasih/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar